Kamis, 05 November 2015

contoh spj dana hibah


SPJ  DANA HIBAH

TAMAN PENDIDIKAN QUR’AN (TPQ)
AL FALAH DAN AL HIKAMAH
 










KELURAHAN YOSOREJO
KECAMATAN METRO TIMUR
KOTA METRO
TA. 2014


TAMAN PENDIDIKAN QUR’AN
AL FALAH DAN AL HIKMAH
Jl. Mahakam No. 43 Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur
 

Nomor             : 03/TPQ-AL FALAH & AL –HIKMAH/X/ 2014
Lampiran         : 1(Satu) Berkas
Perihal             : SPJ Dana Hibah TA. 2014

Kepada Yth.
Bapak Walikota Metro
Cq. Kepala DPPKA Kota Metro
Di-
Metro

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Menindaklanjuti petunjuk teknis penggunaan Dana Bantuan Bidang Keagamaan Pemerintahan Daerah Kota Metro melalui Bedah APBD Tahun 2014 maka dengan ini kami serahkan surat Pertanggungjawaban atas bantuan berupa Insentif Guru TPQ yang telah kami terima.

Dalam surat ini kami sertakan bukti telah diterimanya bantuan oleh guru- guru TPQ Al Falah dan Al Hikmah berupa tanda tangan para guru penerima.

Harap kami surat pertanggungjawaban dari kami ini dapat diterima.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Ketua TPA Al Falah



BASIRUN






Mengetahui
Lurah Yosorejo



RISFANIA,S.STP.
NIP. 19781108 199810 2 001
Metro, 07 Oktober 2014
Kepala TPQ Al Falah dan Al Hikmah



ERNAWATI


TAMAN PENDIDIKAN QUR’AN
AL FALAH DAN AL HIKMAH
Jl. Mahakam No. 43 Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur
 

DAFTAR NAMA GURU TPQ AL FALAH DAN AL HIKMAH
PENERIMA BANTUAN BIDANG KEAGAMAAN
PEMDA KOTA METRO TA. 2014

No.
Nama
Bulan
( 12 bulan)
Besar Honor Per Bulan
Jumlah yang Diterima
1
BASIRUN
Jan s/d Des 2014
Rp. 50.000
Rp. 600.000
2
SITI ROHANI
Jan s/d Des 2014
Rp. 50.000
Rp. 600.000
3
INAYAH
Jan s/d Des 2014
Rp. 50.000
Rp. 600.000
4
SRIYANTI
Jan s/d Des 2014
Rp. 50.000
Rp. 600.000
5
ERNAWATI
Jan s/d Des 2014
Rp. 50.000
Rp. 600.000
6
DIAN WAHYUNI
Jan s/d Des 2014
Rp. 50.000
Rp. 600.000
JUMLAH
   Rp. 3.600.000

Terbilang : TIGA JUTA ENAM RATUS RIBU RUPIAH


Metro, 07 Oktober 2014
Kepala TPQ Al Falah dan Al Hikmah




ERNAWATI






Lembar : I/II/III/IV                                                                                                       MODEL : BEND.

BUKTI KAS PENGELUARAN

Terima dari Bendahara Pengeluaran Pembantu: TPQ AL FALAH DAN AL HIKMAH
Uang sebesar                       : Tiga Juta Enam Ratus Ribu Rupiah
Yaitu unruk pembayaran   : Insentif Guru TPQ 2014
.....................................................................................................................................................
Description: C:\Users\maman fatkhurrohman\Desktop\1.JPG.....................................................................................................................................................


Mengetahui dan Menyetujui
Ketua Pokmas Al Falah dan Al Hikmah




ERNAWATI
Bendahara





INAYAH
Yang menerima
Tanda tangan




USTD. BASIRUN
Barang tersebut telah diterima dengan cukup dan baik




________________
Telah dipungut
PPN = Rp.........................
PPH = Rp.........................
Paraf,



Telah dibukukan
BK tgl. ........ No. ......................
Kode Rekening .......................
Tahun Anggaran .....................
Paraf,




TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERANANAN KETAJAYA WARDHANA DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCAPAI KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

TINJAUAN  HISTORIS TENTANG PERANANAN KETAJAYA WARDHANA
DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCAPAI
KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT
PADA TAHUN 1293 – 1309

 














Oleh :




UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2014

 


TINJAUAN  HISTORIS TENTANG PERANANAN KETAJAYA WARDHANA
DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCAPAI
KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT
PADA TAHUN 1293 – 1309



PROPOSAL


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Dalam Penulisan Skripsi



Oleh :


MUNAWIR SAZALI
NPM. 10221142




UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
2014


 


BAB I
PENDA
HULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat pada zaman itu khususnya masyarakat Majapahit selalu hidup berdampingan kerja keras dan tolong menolong antara sesama mereka, sehingga tercpitalah masyarakat yang toleransi, damai, selalu mufakat dalam menyelesaikan suatu masalah dan raja Kertajaya Wardhana pun selalu dekat dengan rakyatnya.
Kerajaan Majapahit adalah nama sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Kertajaya Wardhana pada tahun 1293. Pada masa pemerintahan Raja Kertajaya Wardhana (1293-1309) yang didampingi oleh Ranggalawe. Sora, dan Nambi, Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasannya.
Sebelum berdirinya Majapahit, Singasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kbulai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. la mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singasari yang menuntut upeti. Kertanegara, penguasa kerajaan Singasari yang terakhir menolak untuk membawa upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.
Text Box: 1Ketika itu, Jayakatwang Adipati Kediri sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dan buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Kertajaya Wardhana bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Kertajaya Wardhana menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin mason agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing,
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Kertajaya Wardhana sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Seperti yang diungkapkan dalam sebuah situs yaitu :
Setelah Raja Kertanegara gugur dalam peristiwa penyerangan Raja Jayakatwang (Raja Kediri), berakhirlah riwayat Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara beserta petinggi kerajaan lainnya tewas dalam penyerangan tersebut. Kertajaya Wardhana (menantu Raja Kertanegara) segera melarikan diri ke Sumenep, Madura, dan mendapat perlindungan dari Arya Wiraraja, penguasa Sumenep. Raja Jayakatwang sangat menghormati Arya Wiraraja sehingga, Kertajaya Wardhana diampuni. Setelah mendapat pengampunan dari Raja Jayakatwang, Kertajaya Wardhana beserta pengikutnya diizinkan untuk membabat hutan Tarik (sekarang, menjadi Desa Trowulan, Jawa Timur) untuk dijadikan desa. Disinilah kemudian berdiri pusat Kerajaan Majapahit.

la dinobatkan dengan nama resmi Kerta jaya Wardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun, pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung
oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar is dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti). Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum. Kerta Jaya Wardhana meninggal dunia Pada tahun 1309.
Kertajaya Wardhana adalah raja pertama Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun 1293-1309 Kerajaan Majapahit mencapai zaman kejayaannya. Hal tersebut juga di ungkapkan dalam sebuah situs bahwa "Pada masa kekuasaan Raja Kerta Jaya Wardhana, kewibawaan Kerajaan Majapahit baik ke dalam maupun keluar kerajaan sangat kuat. Banyak orang asing seperti Cina, Siam, dan India berdatangan. Pada masa itu rakyatnya sejahtera".
(http://msmunir.batan. go. id/ sejarah-kediri/majapahit.html)
 Berangkat dari hal tersebut diatas maka permasalahan ini menarik untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut dalam suatu penelitian, karena dapat digunakan sebagai tambahan wawasan dalam pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia 2 serta memberikan nilai-nilai edukatif bagi pembaca pada umumnya.

B. Rumusan Masalah          
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang diinginkan. Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi fokus masalah adalah upaya yang dilakukan, Kertajaya Wardhana dalam mencapai kejayaan kerajaan majapahit pada tahun 1293-1309 menemui banyak kendala dan hambatan
Dari masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Bagaimana Peranan Kertajaya Wardhana di bidang ekonomi dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun 1293-1309 ?
2.      Bagaimana Peranan Kertajaya Wardhana di bidang budaya dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun 1293-1309 ?
3.      Dari rumusan masalah diatas maka dapat diangkat judul penelitian sebagai berikut :
TUJUAN HISTORIS TENTANG PERANAN KERTAJAYA WARDHANA DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCAPAI KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT PADA TAHUN 1293-1309   

C. Tujuan Kajian
Tujuan kajian merupakan sasaran pokok yang akan dicapai oleh seorang peneliti, dengan menetapkan tujuan maka akan memberikan arah dan pedoman bagi seorang peneliti tersebut terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Berdasarkan rumusan masalah yang terlah dikemukakan di atas maka yang menjadi tujuan dari kajian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk menganalisis peranan Kertajaya Wardhana di bidang ekonomi dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun 1293-1309.
2.      Untuk menganalisis peranan Kertajaya Wardhana di bidang Budaya dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun 1293-1309

D. Kegunaan Kajian
Adapun kegunaan kajian ini yaitu dengan menganalisis Peranan Kertajaya Wardhana di bidang ekonomi dan sosial dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan
Majapahit tahun 1293-1309, diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan wawasan mengenai kerajaan-kerajaan Hindu di pulau Jawa khususnya kerajaan Majapahit, Sehingganya dapat menjadi salah satu dari sumber yang dapat dijadikan referensi untuk pengetahuan tentang keadaan Indonesia pada zaman kerajaan-kerajaan.

E.     Metode Kajian
1.      Metode Yang Digunakan
Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan beberapa cara atau metode. Metode dalam arti yang sebenarnya berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu "Methodos", yang artinya cara atau jalan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode historis dengan mengadakan studi kepustakaan.
Menurut Nugroho Notosusanto, "metode sejarah adalah sarana sejarawan untuk melaksanakan penelitian dan penulisan sejarah." Sedangkan Louis Gottachalk, "metode historis adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan mass lalu" dan menurut Moh. Ali bahwa "metode historis dilakukan dengan meninjau suatu perspektif sejarah, berdasarkan kepada, peninggalan atau dokumen sejarah yang ada."

2.      Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang obyektif dan benar maka peneliti menggunakan cara didalam penelitian ini dengan mengadakan studi kepustakaan. Kemudian dengan cara ini, peneliti dapat menemukan sumber data yang diperlukan guna mendapatkan data yang akurat dan objektif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut
a.      Heuristik
Heuristik merupakan kegiatan penelitian untuk mencari atau menemukan sumber data yang diperlukan. Dalam penelitian yang dilakukan

Tabel 1 : Uji kesesuaian sumber data "Tinjauan Historis tentang Peranan Kerta JayaWardhana di bidang ekonomi dan sosial dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan majapahit tahun1293-1309.
No
Jenis Sumber
Keterangan
1
Buku : Sejarah Indonesia III Kejayaan kerajaan Majapahit
Asli
2
Buku : Sejarah Nasional indonesia II
Asli
3
Buku : Tafsir Sejarah Negarakretagama
Asli
4
Buku : Pengantar Sejarah Kebudayaan 2
Asli

b. Studi Kepustakaan
Mengenai studi kepustakaan Koentjaraningrat (1983:83) menyatakan sebagai berikut :
Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan macam-macam materi yang terdapat di dalam ruang perpustakaan, misal koran, majalah-majalah, dokumen dan sebagainya yang relevan dengan penelitian.
Dengan teknik kepustakaan, peneliti berusaha mempelajari dan menelaah buku-buku untuk memperoleh data dan informasi berupa teori­teori atau argumen yang dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.
Langkah-langkah melakukan studi kepustakaan adalah sebagai berikut :
1)      Membaca buku-buku yang relevan dengan sumber data.

Tabel 2 : Uji kesesuaian sumber data "Tinjauan Historis tentang Peranan Kerta JayaWardhana di bidang ekonomi dan sosial dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun1293-1309.


No
Jenis Sumber
Keterangan
1
Buku : Sejarah Indonesia III Kejayaan kerajaan Majapahit
Asli
2
Buku : Sejarah Nasional indonesia II
Asli
3
Buku : Tafsir Sejarah Negarakretagama
Asli
4
Buku : Pengantar Sejarah Kebudayaan 2
Asli

a.      Studi Kepustakaan

Mengenai studi kepustakaan Koentjaraningrat (1983:83) menyatakan sebagai berikut :
Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan macam-macam materi yang terdapat di dalam ruang perpustakaan, misal koran, majalah-majalah, dokumen dan sebagainya yang relevan dengan penelitian.
Dengan teknik kepustakaan, peneliti berusaha mempelajari dan menelaah buku-buku untuk memperoleh data dan informasi berupa teori-teori atau argumen yang dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.
Langkah-langkah melakukan studi kepustakaan adalah sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku yang relevan dengan sumber data.
3) Mengembangkan ide dan gagasan sendiri berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh.

3.      Keabsahan Pengumpulan Data
Suatu penelitian agar dapat mencapai hasil yang optimal maka harus didukung oleh data yang tepat. Oleh karena itu untuk menguji kebenaran suatu data maka akan dilakukan dengan mengkritik sumber data. Di dalam penelitian ini kritik yang digunakan adalah kritik Ekstern dan kritik Intern. Kedua kritik tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kritik Ekstern
Kritik ekstern adalah kritik yang menyangkut sumber penelitian. Apakah sumber itu asli atau tidak seperti yang diungkapkan oleh Nugroho Notosusanto (1984:38) sebagai berikut:
Aspek ekstern bersangkutan dengan persoalan apakah sumber itu merupakan sumber, artinya apakah sumber data sejati yang kita perlukan. Kritik ekstern bertugas untuk menjawab tiga persoalan pokok yaitu :
1)      Apakah sumber itu memang kita kehendaki ?
2)      Apakah sumber itu asli atau tidak ?
3)      Apakah sumber itu utuh atau telah diubah ?
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan kritik ekstern adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memastikan kebenaran sumber data yang digunakan.
Adapun langkah-langkah kritik ekstern adalah sebagai berikut:
b. Kritik Intern
Keabsahan sumber data ditingkat validitasnya tidak hanya menggunakan kritik ekstern, akan tetapi harus dilanjutkan dengan kritik intern sebagai langkah mengetahui kebenaran isi sumber data yang digunakan.
Winarno Surachmad (1990:135) mengemukakan : "Kritik intern adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara menentukan kebenaran isi sumber data". Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat diambil pengertian bahwa yang dimaksud dengan kritik intern adalah mengevaluasi kebanaran fakta daan konsep sejarah yang ditulis dalam sumber. Dalam kegiatan penelitian ini langkah-langkah kritik intern dilakukan sebagai berikut :
1)      Mengecek kecocokan antara konsep dan fakta dalam sumber data dengan peristiwa yang diteliti.
2)      Menyesuaikan dengan kronologi peristiwa yang ditulis dalam buku sumber dengan yang ditetapkan dalam penelitian.
3)      Memahami tujuan penulisan sumber data.

Untuk mengetahui kesesuaian sumber data, berikut ini dikemukakan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3 : Uji kesesuaian sumber data "Tinjauan Historis tentang Peranan Kerta jaya Wardhana di bidang ekonomi dan sosial dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun1293-1309.
No
Buku Sumber
Konsep yang dibahas
Hal.Buku
Ket
1
Sejarah Nasional Indonesia III
KertajasaWardhana, raja yang dicintai rakyat setelah kemelut
bubat (1293-1309)
139-155
Asli
2
Sejarah Nasional indonesia II
KertaJasa Wardhana:
Puncak I kebesaran
kerajaan majapahit
435-448
Asli
3
Tafsir Sejarah Negarakretagama
Raja Kertajasa
Wardhana
181-183
Asli
4
Pengantar Sejarah Kebudayaan
2
KertajasaWardhana, 1293-1309
71-73
Asli

4. Metode Analisa Data
Setelah data terkumpul selanjutnya data-data tersebut dianalisis kebenarannya untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun metode analisis data adalah sebagai berikut :

a. Interpretasi
Interpretasi merupakan usaha menentukan atau menetapkan makna dan fakta-fakta yang diperoleh. Hal ini dikemukakan oleh Nugroho Notosusanto (1984:38) bahwa " Interpretasi merupakan langkah penetapan makna yang saling berhubungan dengan fakta-fakta yang diperoleh"
Langkah-langkah dari interpretasi data dapat diungkapkan sebagai berikut :
1)      Memberi penafsiran kepada sumber yang diperoleh
2)      Memberi gambaran terhadap fakta-fakta yang diperoleh dari sumber sejarah
3)      Menafsirkan temuan ke dalam kalimat bermakna.

b. Historiografi
Historiografi adalah kegiatan akhir dari penelitian dalam penulisan sejarah. Menurut Nugroho Notosusanto (1984:36) adalah "Historiografi merupakan merekonstruksi yang imajinatif dari peristiwa masa lampau berdasarkan data yang diperoleh.
Dari uraian diatas dapat dimabil pengertian bahwa historiografi adalah penulisan data-data atau fakta-fakta menjadi sebuah kisah sejarah berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari masa lampau. Terkait dengan hal diatas Nugroho Notosusanto menyatakan :
Metode Historiografi adalah metode yang merupakan sekumpulan prinsip atau aturan yang sistematis yang dimaksud untuk memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan bahan-bahan bagi sejarah secara kritis dan kemudian menyajikan sesuai sintes dari pada hasil, biasanya dalam bentuk tertulis.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa metode sejarah merupakan suatu metode yang digunakan untuk membantu dalam usaha pengumpulan bahan-bahan yang ada kaitanya dengan apa yang diteliti,
Sehingga peneliti dapat memberi suatu sintesa dalam bentuk tulisan.
Langkah-langkah historiografi meliputi :
1)      Mencari sumber data dari berbagai literatur yang relevan dan berhubungan
            dengan topik penelitian.
2)      Mengadakan kritik terhadap data
3)      Memberikan penafsiran atau interprestasi
4)      Melakukan penulisan sejarah.

F. Batasan Konsep dan Istilah
1. Batasan Konsep
Batasan konsep penelitian ini diperlukan untuk memperoleh gambaran secara tepat dalam penelitian. Hal ini sesuai dengan penjelasan Dudung Abdurrahman (dalam Basri MS, 2006 : 22) yaitu "Konsep dapat diartikan sebagai suatu abstraksi mengenai suatu gejala atau realitas". Dalam penelitian ini batasan konsep dapat dibagi ke dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
a. Konsep Tinjauan Historis
1) Pengertian Historis
Hasil dari segi etimologi, sejarah berasal dari bahasa Arab "Syajaratun" yang artinya pohon, keturunan dan asal-usul. Setelah
diserap kedalam Bahasa Indonesia mengandung pengertian berbeda. Menurut Sidi Gazalba dalam buku Manusia, Filsafat dan sejarah (Juraid Abdul Latif, 2006 : 40) mendefinisikan sejarah sebagai berikut
Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan, yang memberi pengertian tentang apa yang telah berlalu tersebut.

Dari kutipan tersebut maka dapat diambil pengertian bahwa sejarah adalah suatu sarana penggambaran tentang apa yang terjadi di masa lalu dalam lingkungan manusia, yang penggambaran tersebut tersusun secara ilmiah dan metodis. Berkaitan dengan hal tersebut yang berpengaruh pada kehidupan manusia sebagai mahluk sosial dalam masyarakat.
Sedangkan pendapat Ibnu Khaldun tentang sejarah adalah sebagai berikut :
Sejarah ialah kisah masyarakat manusia atau kisah kebudayaan dunia, yaitu kisah perubahan-perubahan yang ter adi karena kodrat masyarakat itu seperti masa kebiadaban, masa sating membantu terns ke masa persatuan golongan, kisah revolusi, pemberontakan yang timbul antara bangsa dengan bangsa dan kisah kerajaan-kerajaan dan negara-negara yang timbul karena revolusi dan pemberontakan itu, kisah kegiatan dan pekedaan manusia, yaitu pekedaan untuk mendapatkan nafkah, atau kegiatan dalam macam-macam ilmu dan usaha, dan umumnya kisah dari perubahan yang terjadi karena kodrat manusia.
(http://santgreat.wordpress.com/../perkembangan-teori­sejarah/ diakses 2 April 2012)
Dari pendapat Ibnu Khaldun tentang sejarah tersebut maka dapat dijelaskan bahwa sejarah adalah sebagai sebuah kisah manusia di masa lalu yang didalamnya mengisahkan tentang manusia dan kebudayaannya serta perubahan-perubahan yang menyertainya yang kesemuanya karena,
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan konsep Tinjauan historis adalah mengetahui gambaran yang jelas tentang segala sesuatu yang telah tedadi melalui penelusuran bukti-bukti. Menurut I.G. Widja (1988) menyatakan bahwa :
Historis adalah suatu studi yang berusaha untuk mendapadon pengertian tentang segala suatu yang telah dialami, termasuk yang diucapkan, dipikirkan, dan dilaksanakan oleh manusia dimasa lampau yang bukti-­buktinya masih bisa ditelusuri atau ditemukan dimasa sekarang.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diambil pengertian bahwa tinjauan historis berupaya untuk mengetahui gambaran masa lalu kehidupan manusia melalui bukti peniggalan-peninggalan yang saat ini masih bisa ditemukan dan ditelusuri. Kemudian Hartoto dalam sebuah situsnya memberikan pendapatnya tentang penelitian historis, yaitu sebagai berikut :
"Penelitian historis merupakan penelaahan sertasumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secarasistematis."(http://www.penalaran.umn.org/...//penelitian/162-penelitian­historis-sejarah.html/, diakses 2 April 2012)

Dari penjelasan tersebut maka dapat diambil pengertian bahwa penelitian historis merupakan usaha telaah atas sumber-sumber informasi tentang masa lalu yang dalam pelaksanaannya dilakukan melalui sistematika.

1)      Konsep Peranan Kertajaya Wardhana di Bidang Ekonomi dalam Upaya Mencapai Kejayaan Kerajaan Majapahit Pada Tahun 1293-1309
Rakyat Majapahit saat itu hidup makmur dan sentosa. Perhatian raja terhadap rakyat sangat besar. Wujud dari perhatian itu diantaranya usaha memajukan bidang-bidang perdagangan, pertanian, pelayaran dan usaha-usaha lainnya. Kerajaan Majapahit memiliki kemampuan untuk membangun dan mensejahterakan rakyatnya.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (1990:437-438) dalam buku Sejarah Indonesia II sebagai berikut :
Masa pemerintahan Kertajaya Wardhana nampak sekali usaha-usaha untuk meningkatkan kemakmuran bagi rakyat, berbagai kegiatan dalam bidang ekonomi dan kebudayaan sangatlah diperhatikan. Hasil pemungutan berbagai macam pajak dan upeti dimanfaatkan untuk menyelenggarakan kesejahteraan bagi seluruh kerajaan dalam berbagai bidang. Kakawin Negarakertagama dan beberapa buah prasasti yang berasal dari pemerintahan raja Kertajaya Wardhana memberikan keterangan tentang hal tersebut.
Untuk keperluan peningkatan kesejahteraan di bidang pertanian, raja telah memerintahkan pembuatan bendungan-bendungan dan saluran-saluran pengairan, serta pembukaan tanah-tanah baru untuk perladangan. Di beberapa tempat sepanjang sungai-sungai besar diadakan tempat-tempat penyeberangan yang sangat memudahkan lalulintas antar daerah.

Dari kutipan di atas dapat di ambil pengertian bahwa pada era pemerintahan raja Kertajaya Wardhana kerajaan majapahit masih menerapkan sistem penarikan pajak atau upeti, namun upeti tersebut digunakan untuk menunjang kesejahteraan rakyat itu sendiri, yaitu realisasinya dengan membangun fasilitas-fasilitas penunjang usaha rakyat seperti pembangunan bendungan,
bendungan, saluran-saluran air guna mengairi sawah dan pembangunan
jembatan sebagai akses untuk mempermudah pengangkutan bahan pangan.

2). Konsep Peranan Kertajaya Wardhana di Bidang Sosial dalam Upaya
Mencapai Kejayaan Kerajaan Majapahit Pada Tahun 1293-1309.
Masyarakat Pada zaman itu khususnya masyarakat Majapahit selalu hidup berdampingan keras-keras dan tolong-menolong antara sesama mereka, sehingga terciptalah masyarakat yang toleransi, damai, selalu mufakat dalam menyelesaikan suatu masalah dan raja Kertajaya Wardhana pun selalu dekat dengan rakyatnya. Pada era pemerintahan Kertajaya Wardhana mulai di tingkatkan aktifitasnya, seperti yang di ungkapkan oleh R. Soekmono (1973:73) dalam bukunya pengantar sejarah kebudayaan 2 sebagai berikut:
Pemerintahan Kertajaya Wardhana berusaha untuk mengekalkan keutuhan negara. Maka tindakannya lebih-lebih ditunjukan kepada kemakmuran rakyat dan keamanan-kearnanan daerah. Demikianlah maka tempat-tempat penyebrangan melintasi sungai-sungai Solo dan berantas dipelihara baik-baik, sedangkan bendungan di kali konto (sebelah timur kediri) di perbaiki. Candi untuk thribuanottunggadewi di panggih di per-indah. Juga di adakan perbaikan dan perluasan pada tempat suci palate (panataran), seperti tambahan sebuah candi parwara Pada tahun 1294, dan sebuah batu pendopo untuk sajian-sajian dalam tahun 1296. Candi jabung dekat kraksaan yang telah ddirikan dalam tahun 1297 kini di sempurnakan, sedangkan di sekitar tahun 1298 diselesaikan dua buah candi dekat kediri, yaitu candi surawana dan candi tigawangi. Dalam tahun 1301 berdirilah candi pari (dekat porong), yang mempunyai keganjilan bahwa bangunan ini banyak menunjukan corak dari campa.

Dari kutipan di atas dapat diambil pengertian bahwa raja Kertajaya Wardhana sangat besar perhatiannya terhadap kebudayaan masyarakat pada saat itu. Seperti di ungkapkan di atas bahwa era pemerintahan Kertajaya Wardhana di pusatkan pada pembangunan penunjang untuk upacara

3). Upaya Mencapai Kejayaan
Rakyat Majapahit saat itu hidup makmur dan sentosa. Perhatian raja terhadap rakyat sangat besar. Wujud dari perhatian diantaranya usaha memajukan bidang-bidang perdagangan, pertanian, pelayanan dan usaha-usaha lainnya.
Kerajaan Majapahit memiliki kemampuan untuk membangun dan mensejahterakan rakyatnya.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto (1990:437-438) dalam buku sejarah Indonesia II sebagai berikut:
Masa pemerintahan Kertajaya Wardhana Nampak sekali usaha-usaha untuk meningkatkan kemakmuran bagi rakyat, berbagai kegiatan dalam bidang ekonomi dan kebudayaan sangatlah diperhatikan. Hasil pemungutan berbagai macam pajak dan upeti dimanfaatkan untuk menyelenggarakan kesejahteraan bagi seluruh kerajaan dalam berbagai bidang. Kakawin Negara Kertagama dan beberapa buah prasati yang berasal dari pemerintahan raja Kertajaya Wardhana memberikan keterangan hal tersebut.
Untuk keperluan peningkatan kesejahteraan di bidang pertanian, raja telah memerintahkan pembuatan bendungan-bendungan dan saluran-saluran pengairan, serta pembukaan tanah-tanah barn untuk perladangan. Di beberapa tempat sepanjang sungai-sungai besar diadakan tempat-tempat penyebrangan yang sangat memudahkan lalu lintas antara daerah.


2. Batasan Istilah
Dari batasan konsep dan landasan teori diatas, maka akan dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian ini yaitu :
a.       Tinjauan Historis adalah sebuah upaya memperoleh gambaran secara jelas mengenai peristiwa yang telah tedadi dimasa lalu berusaha mengambil makna dari peristiwa yang telah berlalu tersebut.
b.      Ekonomi adalah suatu usaha Kertajaya Whardana dalam mewujudkan kemakmuran untuk rakyatnya.
c.       Sosial dapat diartikan sebagai hubungan antara manusia dan lingkungan sehingga terciptalah hubungan yang damai dalam kehidupan.
d.      Kertajaya Wardhana meningkatkan ekonomi dan sosial adalah upaya untuk mencapai kejayaan yang mutlak.

G. Ruang Lingkup Penelitian
Dengan maksud agar penelitian ini tidak menyimpang dari kerangka yang telah ditetapkan dan tidak tejadi kesalahpahaman atau kesimpangsiuran, maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Sifat penelitian         :    Historis
2.      Objek Penelitian       :    Tinjauan historis peranan Kertajaya Wardhana dibidang ekonomi dan sosial dalam upaya mencapai kejayaan Majapahit pada tahun 1293-1309.
3.      Subjek penelitian      :    Buku-buku,literature, dan sumber lain yang relevan dan mendukung penelitian ini.
4.      Tempat penelitian     :    Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Metro.
5.      Waktu Penelitian      :    Tahun 2014


















DAFTAR PUSTAKA

Drake, Earl. 2012.Kertajaya Wardhana di balik kejayaan Majapahit. Yogyakarta : Ombak

Arif, Muhammad. 2009. Pengantar kajian sejarah. Bandung : Penerbit Yrama Widya.

Gazalba, Sidi. 1981. Pengantar sejarah ilmu. Jakarta : Bhratara.

Notosusanto, Nugroho. 1987. Masalah penelitian sejarah kontemporer. Jakarta: yayasan indayu.

Nugroho Notosusanto. Marwati Djoened Poesponegoro. 1990. SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI. Jakarta : Balai Pustaka.

Ricklesfs, C, M. 2010 Sejarah Indonesia Modern 2008. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta.

Syamsyudin, Helius.2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Suryabrata, S. 1994. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Universitas Muhammadiyah Metro. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Metro : Universitas Muhammadiyah Metro.


Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Studi Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.