TINJAUAN
HISTORIS TENTANG PERANANAN KETAJAYA
WARDHANA
DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCAPAI
KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT
PADA TAHUN 1293 – 1309
DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCAPAI
KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT
PADA TAHUN 1293 – 1309
![]() |
Oleh :
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2014
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2014

TINJAUAN
HISTORIS TENTANG PERANANAN KETAJAYA
WARDHANA
DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCAPAI
KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT
PADA TAHUN 1293 – 1309
DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCAPAI
KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT
PADA TAHUN 1293 – 1309
PROPOSAL
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat
Dalam
Penulisan Skripsi
Oleh :
MUNAWIR SAZALI
NPM. 10221142
NPM. 10221142
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
2014
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
2014

BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masyarakat
pada zaman itu khususnya masyarakat Majapahit selalu hidup berdampingan kerja
keras dan tolong menolong antara sesama mereka, sehingga tercpitalah masyarakat
yang toleransi, damai, selalu mufakat dalam menyelesaikan suatu masalah dan
raja Kertajaya Wardhana pun selalu dekat dengan rakyatnya.
Kerajaan
Majapahit adalah nama sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan ini
didirikan oleh Kertajaya Wardhana pada tahun 1293. Pada masa pemerintahan Raja
Kertajaya Wardhana (1293-1309) yang didampingi oleh Ranggalawe. Sora, dan
Nambi, Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasannya.
Sebelum
berdirinya Majapahit, Singasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal
ini menjadi perhatian Kbulai Khan,
penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. la mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke
Singasari yang menuntut upeti. Kertanegara, penguasa kerajaan Singasari yang
terakhir menolak untuk membawa upeti dan mempermalukan
utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan
marah lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa
tahun 1293.

Tanggal
pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari
penobatan Kertajaya Wardhana sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun
1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Seperti yang diungkapkan
dalam sebuah situs yaitu :
Setelah Raja Kertanegara gugur dalam peristiwa
penyerangan Raja Jayakatwang (Raja Kediri), berakhirlah riwayat Kerajaan
Singasari. Raja Kertanegara beserta petinggi kerajaan lainnya tewas dalam
penyerangan tersebut. Kertajaya Wardhana (menantu Raja Kertanegara) segera
melarikan diri ke Sumenep, Madura, dan mendapat perlindungan dari Arya
Wiraraja, penguasa Sumenep. Raja Jayakatwang sangat menghormati Arya Wiraraja
sehingga, Kertajaya Wardhana diampuni. Setelah mendapat pengampunan dari Raja
Jayakatwang, Kertajaya Wardhana beserta pengikutnya diizinkan untuk membabat
hutan Tarik (sekarang, menjadi Desa Trowulan, Jawa Timur) untuk dijadikan desa.
Disinilah kemudian berdiri pusat Kerajaan Majapahit.
la
dinobatkan dengan nama resmi Kerta jaya Wardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah.
Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi
memberontak melawannya, meskipun, pemberontakan tersebut tidak berhasil.
Pemberontakan Ranggalawe ini didukung
oleh
Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik,
dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton. Slamet Muljana
menduga bahwa mahapatih Halayudha yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan
semua orang tepercaya raja, agar is dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan.
Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti). Halayudha ditangkap dan
dipenjara, dan lalu dihukum. Kerta Jaya Wardhana meninggal dunia Pada tahun
1309.
Kertajaya
Wardhana adalah raja pertama Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun 1293-1309
Kerajaan Majapahit mencapai zaman kejayaannya. Hal tersebut juga di ungkapkan
dalam sebuah situs bahwa "Pada masa
kekuasaan Raja Kerta Jaya Wardhana, kewibawaan Kerajaan Majapahit baik ke dalam
maupun keluar kerajaan sangat kuat. Banyak orang asing seperti Cina, Siam, dan
India berdatangan. Pada masa itu rakyatnya sejahtera".
(http://msmunir.batan.
go. id/ sejarah-kediri/majapahit.html)
Berangkat dari hal tersebut diatas maka
permasalahan ini menarik untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut dalam
suatu penelitian, karena dapat digunakan sebagai tambahan wawasan dalam
pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia 2 serta memberikan nilai-nilai edukatif
bagi pembaca pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
Masalah
adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang diinginkan. Berdasarkan Latar
belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi fokus masalah adalah
upaya yang dilakukan, Kertajaya Wardhana dalam mencapai kejayaan kerajaan
majapahit pada tahun 1293-1309 menemui banyak kendala dan hambatan
Dari
masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Peranan Kertajaya Wardhana di bidang
ekonomi dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit
tahun 1293-1309 ?
2. Bagaimana Peranan Kertajaya Wardhana di bidang
budaya dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit
tahun 1293-1309 ?
3. Dari rumusan masalah diatas maka dapat diangkat
judul penelitian sebagai berikut :
TUJUAN HISTORIS TENTANG PERANAN KERTAJAYA WARDHANA DI BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCAPAI KEJAYAAN KERAJAAN MAJAPAHIT PADA TAHUN
1293-1309
C.
Tujuan Kajian
Tujuan
kajian merupakan sasaran pokok yang akan dicapai oleh seorang peneliti, dengan menetapkan
tujuan maka akan memberikan arah dan
pedoman bagi seorang peneliti tersebut terhadap kegiatan yang akan dilakukan.
Berdasarkan rumusan masalah yang terlah dikemukakan di atas maka yang menjadi
tujuan dari kajian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis peranan Kertajaya Wardhana
di bidang ekonomi dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun 1293-1309.
2. Untuk menganalisis peranan Kertajaya Wardhana
di bidang Budaya dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun 1293-1309
D.
Kegunaan Kajian
Adapun
kegunaan kajian ini yaitu dengan menganalisis Peranan Kertajaya Wardhana di
bidang ekonomi dan sosial dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan
Majapahit
tahun 1293-1309, diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan wawasan mengenai kerajaan-kerajaan
Hindu di pulau Jawa khususnya kerajaan Majapahit, Sehingganya dapat menjadi
salah satu dari sumber yang dapat dijadikan referensi untuk pengetahuan tentang
keadaan Indonesia pada zaman kerajaan-kerajaan.
E. Metode Kajian
1. Metode Yang Digunakan
Dalam
memecahkan suatu masalah diperlukan beberapa cara atau metode. Metode dalam
arti yang sebenarnya
berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu "Methodos", yang
artinya cara atau jalan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode historis dengan mengadakan studi kepustakaan.
Menurut
Nugroho Notosusanto, "metode sejarah adalah sarana sejarawan untuk
melaksanakan penelitian dan penulisan sejarah." Sedangkan Louis
Gottachalk, "metode historis adalah proses menguji dan menganalisa secara
kritis rekaman dan peninggalan mass lalu" dan menurut Moh. Ali bahwa
"metode historis dilakukan dengan meninjau suatu perspektif sejarah,
berdasarkan kepada, peninggalan atau dokumen sejarah yang ada."
2.
Teknik
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh
data yang obyektif dan benar maka peneliti menggunakan cara didalam penelitian
ini dengan mengadakan studi kepustakaan. Kemudian dengan cara ini, peneliti
dapat menemukan sumber data yang diperlukan guna mendapatkan data yang akurat dan objektif. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut
a.
Heuristik
Heuristik merupakan
kegiatan penelitian untuk mencari atau menemukan sumber data yang diperlukan.
Dalam penelitian yang dilakukan
Tabel 1 : Uji
kesesuaian sumber data "Tinjauan Historis tentang Peranan Kerta JayaWardhana
di bidang ekonomi dan sosial dalam upaya mencapai kejayaan kerajaan majapahit
tahun1293-1309.
No
|
Jenis
Sumber
|
Keterangan
|
1
|
Buku : Sejarah Indonesia III Kejayaan kerajaan Majapahit
|
Asli
|
2
|
Buku : Sejarah Nasional indonesia II
|
Asli
|
3
|
Buku : Tafsir Sejarah Negarakretagama
|
Asli
|
4
|
Buku : Pengantar Sejarah Kebudayaan 2
|
Asli
|
b. Studi Kepustakaan
Mengenai
studi kepustakaan Koentjaraningrat (1983:83) menyatakan sebagai berikut :
Teknik
kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan
macam-macam materi yang terdapat di dalam ruang perpustakaan, misal koran,
majalah-majalah, dokumen dan sebagainya yang relevan dengan penelitian.
Dengan
teknik kepustakaan, peneliti berusaha mempelajari dan menelaah buku-buku untuk
memperoleh data dan informasi berupa teoriteori atau argumen yang
dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.
Langkah-langkah melakukan studi kepustakaan
adalah sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku yang relevan dengan sumber
data.
Tabel 2 : Uji kesesuaian sumber data "Tinjauan
Historis tentang Peranan Kerta JayaWardhana di bidang ekonomi dan sosial dalam
upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun1293-1309.
No
|
Jenis
Sumber
|
Keterangan
|
1
|
Buku : Sejarah Indonesia III Kejayaan kerajaan Majapahit
|
Asli
|
2
|
Buku : Sejarah Nasional indonesia II
|
Asli
|
3
|
Buku : Tafsir Sejarah Negarakretagama
|
Asli
|
4
|
Buku : Pengantar Sejarah Kebudayaan 2
|
Asli
|
a.
Studi Kepustakaan
Mengenai
studi kepustakaan Koentjaraningrat (1983:83) menyatakan sebagai berikut :
Teknik
kepustakaan merupakan cara
pengumpulan data dan informasi dengan bantuan macam-macam materi yang terdapat
di dalam ruang perpustakaan, misal koran, majalah-majalah, dokumen dan
sebagainya yang relevan dengan penelitian.
Dengan
teknik kepustakaan, peneliti berusaha mempelajari dan menelaah buku-buku untuk
memperoleh data dan informasi berupa teori-teori atau argumen yang dikemukakan
oleh para ahli yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.
Langkah-langkah
melakukan studi kepustakaan adalah sebagai berikut :
1)
Membaca buku-buku yang relevan dengan sumber data.
3)
Mengembangkan ide dan gagasan sendiri berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh.
3. Keabsahan Pengumpulan Data
Suatu
penelitian agar dapat mencapai hasil yang optimal maka harus didukung oleh data
yang tepat. Oleh karena itu untuk menguji kebenaran suatu data maka akan
dilakukan dengan mengkritik sumber data. Di dalam penelitian ini kritik yang
digunakan adalah kritik Ekstern dan kritik Intern. Kedua kritik tersebut adalah
sebagai berikut :
a.
Kritik Ekstern
Kritik
ekstern adalah kritik yang menyangkut sumber penelitian. Apakah sumber itu asli
atau tidak seperti yang diungkapkan oleh Nugroho
Notosusanto (1984:38) sebagai berikut:
Aspek
ekstern bersangkutan dengan persoalan apakah sumber itu merupakan sumber,
artinya apakah sumber data sejati yang kita perlukan. Kritik ekstern bertugas
untuk menjawab tiga persoalan pokok yaitu :
1)
Apakah sumber
itu memang kita kehendaki ?
2)
Apakah
sumber itu asli atau tidak ?
3)
Apakah
sumber itu utuh atau telah diubah ?
Berdasarkan
pendapat diatas, maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan kritik
ekstern adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memastikan
kebenaran sumber data yang digunakan.
Adapun
langkah-langkah kritik ekstern adalah sebagai berikut:
b.
Kritik Intern
Keabsahan
sumber data ditingkat validitasnya tidak hanya menggunakan kritik ekstern, akan
tetapi harus dilanjutkan dengan kritik intern sebagai langkah mengetahui
kebenaran isi sumber data yang digunakan.
Winarno
Surachmad (1990:135) mengemukakan : "Kritik intern adalah suatu penelitian
yang dilakukan dengan cara menentukan kebenaran isi sumber data".
Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat diambil pengertian bahwa yang
dimaksud dengan kritik intern adalah mengevaluasi kebanaran fakta daan konsep
sejarah yang ditulis dalam sumber. Dalam kegiatan penelitian ini
langkah-langkah kritik intern dilakukan sebagai berikut :
1)
Mengecek
kecocokan antara konsep dan fakta dalam sumber data dengan peristiwa yang
diteliti.
2)
Menyesuaikan
dengan kronologi peristiwa yang ditulis dalam buku sumber dengan yang
ditetapkan dalam penelitian.
3)
Memahami
tujuan penulisan sumber data.
Untuk mengetahui kesesuaian sumber data,
berikut ini dikemukakan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3 : Uji kesesuaian sumber data
"Tinjauan Historis tentang Peranan Kerta jaya Wardhana di bidang ekonomi dan sosial dalam
upaya mencapai kejayaan kerajaan Majapahit tahun1293-1309.
No
|
Buku
Sumber
|
Konsep
yang dibahas
|
Hal.Buku
|
Ket
|
1
|
Sejarah Nasional Indonesia III
|
KertajasaWardhana, raja yang dicintai rakyat setelah kemelut
bubat (1293-1309)
|
139-155
|
Asli
|
2
|
Sejarah Nasional indonesia II
|
KertaJasa Wardhana:
Puncak I kebesaran
kerajaan majapahit
|
435-448
|
Asli
|
3
|
Tafsir Sejarah Negarakretagama
|
Raja Kertajasa
Wardhana
|
181-183
|
Asli
|
4
|
Pengantar Sejarah Kebudayaan
2
|
KertajasaWardhana, 1293-1309
|
71-73
|
Asli
|
4.
Metode Analisa Data
Setelah
data terkumpul selanjutnya data-data tersebut dianalisis kebenarannya untuk
menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun metode analisis data adalah
sebagai berikut :
a.
Interpretasi
Interpretasi
merupakan usaha menentukan atau menetapkan makna dan fakta-fakta yang
diperoleh. Hal ini dikemukakan oleh Nugroho Notosusanto (1984:38) bahwa "
Interpretasi merupakan langkah penetapan makna yang saling berhubungan dengan
fakta-fakta yang diperoleh"
Langkah-langkah
dari interpretasi data dapat diungkapkan sebagai berikut :
1)
Memberi
penafsiran kepada sumber yang diperoleh
2)
Memberi
gambaran terhadap fakta-fakta yang diperoleh dari sumber sejarah
3)
Menafsirkan
temuan ke dalam kalimat bermakna.
b.
Historiografi
Historiografi
adalah kegiatan akhir dari penelitian dalam penulisan sejarah. Menurut Nugroho Notosusanto
(1984:36) adalah "Historiografi merupakan merekonstruksi yang imajinatif
dari peristiwa masa lampau berdasarkan data yang diperoleh.
Dari
uraian diatas dapat dimabil pengertian bahwa historiografi adalah penulisan
data-data atau fakta-fakta menjadi sebuah kisah sejarah berdasarkan data-data
yang telah diperoleh dari masa lampau. Terkait dengan hal diatas Nugroho
Notosusanto menyatakan :
Metode Historiografi adalah metode yang
merupakan sekumpulan prinsip atau aturan yang sistematis yang dimaksud untuk
memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan bahan-bahan bagi
sejarah secara kritis dan kemudian menyajikan sesuai sintes dari pada hasil,
biasanya dalam bentuk tertulis.
Berdasarkan
pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa metode sejarah merupakan suatu metode
yang digunakan untuk membantu dalam usaha pengumpulan bahan-bahan yang ada
kaitanya dengan apa yang diteliti,
Sehingga
peneliti dapat memberi suatu sintesa dalam bentuk tulisan.
Langkah-langkah
historiografi meliputi :
1)
Mencari
sumber data dari berbagai literatur yang relevan dan berhubungan
dengan
topik penelitian.
2)
Mengadakan
kritik terhadap data
3)
Memberikan
penafsiran atau interprestasi
4)
Melakukan
penulisan sejarah.
F. Batasan Konsep dan Istilah
1.
Batasan Konsep
Batasan
konsep penelitian ini diperlukan untuk memperoleh gambaran secara tepat dalam
penelitian. Hal ini sesuai dengan penjelasan Dudung Abdurrahman (dalam Basri
MS, 2006 : 22) yaitu "Konsep dapat diartikan sebagai suatu abstraksi
mengenai suatu gejala atau realitas". Dalam penelitian ini batasan konsep
dapat dibagi ke dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
a. Konsep Tinjauan Historis
1)
Pengertian Historis
Hasil dari
segi etimologi, sejarah berasal dari bahasa Arab "Syajaratun" yang artinya pohon, keturunan dan
asal-usul. Setelah
diserap
kedalam Bahasa Indonesia mengandung pengertian berbeda. Menurut Sidi Gazalba
dalam buku Manusia, Filsafat dan sejarah (Juraid Abdul Latif, 2006 : 40)
mendefinisikan sejarah sebagai berikut
Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang
manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan
lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan,
yang memberi pengertian tentang apa yang telah berlalu tersebut.
Dari
kutipan tersebut maka dapat diambil pengertian bahwa sejarah adalah suatu
sarana penggambaran tentang apa yang terjadi di
masa lalu dalam lingkungan manusia, yang penggambaran tersebut tersusun secara
ilmiah dan metodis. Berkaitan dengan hal tersebut yang berpengaruh pada kehidupan manusia sebagai mahluk sosial dalam
masyarakat.
Sedangkan pendapat Ibnu Khaldun tentang sejarah
adalah sebagai berikut :
Sejarah ialah kisah masyarakat manusia atau
kisah kebudayaan dunia, yaitu kisah perubahan-perubahan yang ter adi karena
kodrat masyarakat itu seperti masa kebiadaban, masa sating membantu terns ke
masa persatuan golongan, kisah revolusi, pemberontakan yang timbul antara
bangsa dengan bangsa dan kisah kerajaan-kerajaan dan negara-negara yang timbul
karena revolusi dan pemberontakan itu, kisah kegiatan dan pekedaan manusia,
yaitu pekedaan untuk mendapatkan nafkah, atau kegiatan dalam macam-macam ilmu
dan usaha, dan umumnya kisah dari perubahan yang terjadi karena kodrat manusia.
(http://santgreat.wordpress.com/../perkembangan-teorisejarah/
diakses 2 April 2012)
Dari
pendapat Ibnu Khaldun tentang sejarah tersebut maka dapat dijelaskan bahwa
sejarah adalah sebagai sebuah kisah manusia di masa lalu yang didalamnya
mengisahkan tentang manusia dan kebudayaannya serta perubahan-perubahan yang
menyertainya yang kesemuanya karena,
Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan konsep Tinjauan
historis adalah mengetahui gambaran yang jelas tentang segala sesuatu yang
telah tedadi melalui penelusuran bukti-bukti. Menurut I.G. Widja (1988)
menyatakan bahwa :
Historis adalah suatu studi yang berusaha untuk
mendapadon pengertian tentang segala suatu yang telah dialami, termasuk yang
diucapkan, dipikirkan, dan dilaksanakan oleh manusia dimasa lampau yang bukti-buktinya
masih bisa ditelusuri atau ditemukan dimasa sekarang.
Berdasarkan
penjelasan tersebut maka dapat diambil pengertian bahwa tinjauan historis
berupaya untuk mengetahui gambaran masa lalu kehidupan manusia melalui bukti peniggalan-peninggalan
yang saat ini masih bisa ditemukan dan ditelusuri. Kemudian Hartoto dalam
sebuah situsnya memberikan pendapatnya tentang penelitian historis, yaitu
sebagai berikut :
"Penelitian historis merupakan penelaahan
sertasumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan
dilaksanakan secarasistematis."(http://www.penalaran.umn.org/...//penelitian/162-penelitianhistoris-sejarah.html/,
diakses 2 April 2012)
Dari
penjelasan tersebut maka dapat diambil pengertian bahwa penelitian historis
merupakan usaha telaah atas sumber-sumber informasi tentang masa lalu yang dalam
pelaksanaannya dilakukan melalui sistematika.
1)
Konsep
Peranan Kertajaya Wardhana di Bidang Ekonomi dalam Upaya Mencapai Kejayaan
Kerajaan Majapahit Pada Tahun 1293-1309
Rakyat Majapahit saat itu hidup makmur dan
sentosa. Perhatian raja terhadap rakyat sangat besar. Wujud dari perhatian itu
diantaranya usaha memajukan bidang-bidang perdagangan, pertanian, pelayaran dan
usaha-usaha lainnya. Kerajaan Majapahit memiliki kemampuan untuk membangun dan
mensejahterakan rakyatnya.
Hal
tersebut juga diungkapkan oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho
Notosusanto (1990:437-438) dalam buku Sejarah Indonesia II sebagai berikut :
Masa pemerintahan Kertajaya Wardhana nampak sekali
usaha-usaha untuk meningkatkan kemakmuran bagi rakyat, berbagai kegiatan dalam
bidang ekonomi dan kebudayaan sangatlah diperhatikan. Hasil pemungutan berbagai
macam pajak dan upeti dimanfaatkan untuk menyelenggarakan kesejahteraan bagi
seluruh kerajaan dalam berbagai bidang. Kakawin Negarakertagama dan beberapa buah prasasti yang berasal dari pemerintahan raja
Kertajaya Wardhana memberikan keterangan tentang hal tersebut.
Untuk keperluan peningkatan kesejahteraan di
bidang pertanian, raja telah memerintahkan pembuatan bendungan-bendungan dan
saluran-saluran pengairan, serta pembukaan tanah-tanah baru untuk perladangan. Di beberapa tempat
sepanjang sungai-sungai besar diadakan tempat-tempat penyeberangan yang sangat
memudahkan lalulintas antar daerah.
Dari
kutipan di atas dapat di ambil pengertian bahwa pada era pemerintahan raja Kertajaya Wardhana
kerajaan majapahit masih menerapkan sistem penarikan pajak atau upeti, namun
upeti tersebut digunakan untuk menunjang kesejahteraan rakyat itu sendiri,
yaitu realisasinya dengan membangun fasilitas-fasilitas penunjang usaha rakyat
seperti pembangunan bendungan,
bendungan,
saluran-saluran air guna mengairi sawah dan pembangunan
jembatan
sebagai akses untuk mempermudah pengangkutan bahan pangan.
2). Konsep Peranan Kertajaya Wardhana di Bidang Sosial dalam Upaya
Mencapai
Kejayaan Kerajaan Majapahit Pada Tahun 1293-1309.
Masyarakat
Pada zaman itu khususnya masyarakat Majapahit selalu hidup berdampingan keras-keras
dan tolong-menolong antara sesama mereka, sehingga terciptalah masyarakat yang
toleransi, damai, selalu mufakat dalam menyelesaikan suatu masalah dan raja
Kertajaya Wardhana pun selalu dekat dengan rakyatnya. Pada era pemerintahan
Kertajaya Wardhana mulai di tingkatkan aktifitasnya, seperti yang di ungkapkan
oleh R. Soekmono (1973:73) dalam bukunya pengantar sejarah kebudayaan 2 sebagai
berikut:
Pemerintahan Kertajaya Wardhana berusaha untuk
mengekalkan keutuhan negara. Maka tindakannya lebih-lebih ditunjukan kepada
kemakmuran rakyat dan keamanan-kearnanan daerah. Demikianlah maka tempat-tempat
penyebrangan melintasi sungai-sungai Solo dan berantas dipelihara baik-baik, sedangkan bendungan di kali konto
(sebelah timur kediri) di perbaiki. Candi untuk thribuanottunggadewi di panggih
di per-indah. Juga di adakan perbaikan dan perluasan pada tempat suci palate
(panataran), seperti tambahan sebuah candi parwara Pada tahun 1294, dan sebuah
batu pendopo untuk sajian-sajian dalam tahun 1296. Candi jabung dekat kraksaan
yang telah ddirikan dalam tahun 1297 kini di sempurnakan, sedangkan di sekitar
tahun 1298 diselesaikan dua buah candi dekat kediri, yaitu candi surawana dan
candi tigawangi. Dalam tahun 1301 berdirilah candi pari (dekat porong), yang
mempunyai keganjilan bahwa bangunan ini banyak menunjukan corak dari campa.
Dari
kutipan di atas dapat diambil pengertian bahwa raja Kertajaya Wardhana sangat
besar perhatiannya terhadap kebudayaan
masyarakat pada saat itu. Seperti di
ungkapkan di atas bahwa era pemerintahan Kertajaya Wardhana di pusatkan pada
pembangunan penunjang untuk upacara
3). Upaya
Mencapai Kejayaan
Rakyat
Majapahit saat itu hidup makmur dan sentosa. Perhatian raja terhadap rakyat
sangat besar. Wujud dari perhatian diantaranya usaha memajukan bidang-bidang
perdagangan, pertanian, pelayanan dan usaha-usaha lainnya.
Kerajaan
Majapahit memiliki kemampuan untuk membangun dan mensejahterakan rakyatnya.
Hal
tersebut juga diungkapkan oleh Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto
(1990:437-438) dalam buku sejarah Indonesia II sebagai berikut:
Masa pemerintahan Kertajaya Wardhana Nampak
sekali usaha-usaha untuk meningkatkan kemakmuran bagi rakyat, berbagai kegiatan
dalam bidang ekonomi dan kebudayaan sangatlah diperhatikan. Hasil pemungutan
berbagai macam pajak dan upeti dimanfaatkan untuk menyelenggarakan
kesejahteraan bagi seluruh kerajaan dalam berbagai bidang. Kakawin Negara
Kertagama dan beberapa buah prasati yang berasal dari pemerintahan raja
Kertajaya Wardhana memberikan keterangan hal tersebut.
Untuk keperluan peningkatan kesejahteraan di
bidang pertanian, raja telah memerintahkan pembuatan bendungan-bendungan dan
saluran-saluran pengairan, serta pembukaan tanah-tanah barn untuk perladangan.
Di beberapa tempat sepanjang sungai-sungai besar diadakan tempat-tempat
penyebrangan yang sangat memudahkan lalu lintas antara daerah.
2. Batasan Istilah
Dari
batasan konsep dan landasan
teori diatas, maka akan dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan
pelaksanaan penelitian ini yaitu :
a. Tinjauan Historis adalah sebuah upaya
memperoleh gambaran secara jelas mengenai peristiwa yang telah tedadi dimasa
lalu berusaha mengambil makna dari peristiwa yang telah berlalu tersebut.
b. Ekonomi adalah suatu usaha Kertajaya Whardana dalam
mewujudkan kemakmuran untuk rakyatnya.
c. Sosial dapat
diartikan sebagai hubungan antara manusia dan lingkungan sehingga terciptalah
hubungan yang damai dalam kehidupan.
d. Kertajaya Wardhana meningkatkan ekonomi dan sosial adalah upaya untuk mencapai kejayaan yang
mutlak.
G. Ruang
Lingkup Penelitian
Dengan
maksud agar penelitian ini tidak menyimpang dari kerangka yang telah ditetapkan
dan tidak tejadi
kesalahpahaman atau kesimpangsiuran, maka ruang lingkup dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Sifat penelitian : Historis
2. Objek Penelitian : Tinjauan historis peranan Kertajaya Wardhana dibidang ekonomi
dan sosial dalam upaya mencapai kejayaan Majapahit pada tahun
1293-1309.
3. Subjek penelitian : Buku-buku,literature, dan sumber
lain yang relevan dan mendukung penelitian ini.
4. Tempat penelitian : Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Metro.
5. Waktu Penelitian : Tahun
2014
DAFTAR
PUSTAKA
Drake,
Earl. 2012.Kertajaya Wardhana di balik
kejayaan Majapahit. Yogyakarta : Ombak
Arif,
Muhammad. 2009. Pengantar kajian sejarah.
Bandung : Penerbit Yrama Widya.
Gazalba,
Sidi. 1981. Pengantar sejarah ilmu.
Jakarta : Bhratara.
Notosusanto,
Nugroho. 1987. Masalah penelitian sejarah
kontemporer. Jakarta: yayasan indayu.
Nugroho
Notosusanto. Marwati Djoened Poesponegoro.
1990. SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI. Jakarta : Balai Pustaka.
Ricklesfs,
C, M. 2010 Sejarah Indonesia Modern 2008. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta.
Syamsyudin,
Helius.2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Suryabrata,
S. 1994. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Universitas
Muhammadiyah Metro. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Metro : Universitas
Muhammadiyah Metro.
Zed,
Mestika. 2008. Metode Penelitian Studi
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar