Senin, 27 April 2015

makalah budidaya ayam broiler



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Usaha perunggasan (ayam ras) di Indonesia telah menjadi sebuah industri yang memiliki komponen lengkap dari sektor hulu sampai ke hilir, dimana perkembangan usaha ini memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan pertanian. Industri perunggasan memiliki nilai strategis khususnya dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan peluang ekspor, disamping peranannya dalam memanfaatkan peluang kesempatan kerja.
Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 2 juta tenaga kerja yang dapat diserap oleh industri perunggasan, disamping mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi 80 ribu peternak yang tersebar di seluruh Indonesia. Sumbangan produk domestik bruto (PDB) sub sektor peternakan terhadap pertanian adalah sebesar 12 %(atas dasar harga berlaku), sedangkan untuk sektor pertanian terhadap PDB nasional adalah 17% pada tahun 2004. Hal ini menunjukkan bahwa peran sub sektor peternakan terhadap pembangunan pertanian cukup signifikan, dimana industri perunggasan merupakan pemicu utama perkembangan usaha di sub sektor peternakan. Industri perunggasan di Indonesia berkembang sesuai dengan kemajuan perunggasan global yang mengarah kepada sasaran mencapai tingkat efisiensi usaha yang optimal, sehingga mampu bersaing dengan produk dari produk-produk unggas luar negeri. Produk unggas,
yakni daging ayam dan telur, dapat menjadi lebih murah sehingga dapat menjangkau lebih luas masyarakat di Indonesia.




1.2  Tujuan
Tujuan penulisan makalah tentang ayam pedaging adalah
a)      Tugas akhir mata kuliah bahasa indonesia dan penulisan ilmiah.
b)      Mengetahui cara berternak ayam broiler yang baik dan benar.
c)      Mengetahaui basil usaha pemeliharaan ayam pedaging (broiler)





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Kandang Dan Peralatan
a.       Lokasi-lokasi kandang yang baik:
Ø  Sebaiknya lokasi kandang jauh dari keramaian, jauh dan lokasi perumahan atau dipilih ditempat yang sunyi
Ø  Lokasi kandang hendaknya tidak jauh dari pusat pasokan bahan baku, dan lokasi pemasaranya.
Ø  Loksi sebaiknya trmasuk areal agribisnis agar terhindar dan penggusuran.
Hal-hal tersebut seharusnya diperhatikan karena kandang merupakan tempat lingkungan hidup bagi ayam, oleh karena itu ayam hams hidup dengan nyaman agar bisa berprodusi dengan baik.
Perlengkapan kandang meliputi:
§  Tempat pakan
§  Tempat minum
§  Baki
§  Seng
§  Termometer
§  Lampu
§  Tirai
§  Sapu
§  Skop
§  Timbanagn duduk



Demikianlah peralatan kandang yang harus disiapkan sebelum proses pemeliharaan.
2.2   Pemeliharaan Fase Strarter
Fase starter adalah fase dimana umur ayam dari 0-14 hari, di fase ini ayam hams dikondisikan dengan baik, karena pada fase ini ayam sedang mengalami proses hiperplasia (pembanyakan sel) sehingga pemeliharaan hams dilakukan dengan baik.

2.3  Pemeliharaan Fase Fhiniser
Di fase ini alas kandang/ litter dan juga brooding sudah di lepas, pada fase ini ayam mengalami proses hipertropy (pembesaran sel) sehingga ayam hanya meggemukan tubuhnya.

2.4   Analisis Usaha
a.       Biaya tetap
§  Kandang
§  Peralatan
b.       biaya variabel
§  DOC
§  Pakan
§  VOVD (Vaksin Obat Vitamin Desinvektan)










BAB III
MATERI DAN METODE

3.1  Materi (Alat dan Bahan)
1. Alat
Ø  Lampu
Ø  Tirai
Ø  Tempat pakan
Ø  Tempat minum
Ø  Baki
Ø  Termometer
Ø  Seng/ cihck guard
Ø  Litter/ alas kandang
Ø  Timbangan duduk
2. Bahan
Ø  DOC
Ø  Pakan
Ø  Sekam
Ø  Vitamin








3.2  Metode
3.2.1 Persiapan Kandang
Ø  Pembersihan kandang dan sanitasi
Ø  Pengapuran
Ø  Pasang tirai dan litter, lalu sanitasi ulang
Ø  Memasang  peralatan, hidupkan lampu 2 jam sebelum DOC datang
Ø  Sediakan pakan dan vitamin sebelum DOC datang
3.2.2 Pemeliharaan Fase Starter dan Fhiniser
Ø  Timbang pakan setiap pemberian pakan
Ø  Pemberian air minum sesuai frekuensi umur
Ø  Pemberian obat/vitamin, pada saat ayam sterss/sakit
Ø  Vaksin ND pada umur 4 hari
Ø  Vaksin gumboro diberikan pada umur 18 hari
Ø  Pelepasan litter pada umur 2 minggu
Ø  Pelebaran brooding setiap 2 hari sakali
Ø  Setelah ayam panen bersikan kandang dan biarkan 2 minggu masa kering kandang










BAB VI
MANFAAT

4.1  Hasil Yang Diperoleh
Hasil yang diperoleh akan didapatkan dari pemeliharaan ayam broiler ini sangat menguntungkan, apalagi harga daging sapi sekarang melonjak tinggi, maka orang –orang akan menggantinya dengan daging ayam yang harganya lebih murah dan hemat.

4.2  Pemanfaatan Pekarangan
Pekarangan yang kosong oleh setiap orang umumnya dibiarkan menjadi semak belukar. Jika kita dapat memanfaatkannya menjadi kandang, pasti akan lebih bermanfaat dan nyata hasilnya.

4.3  Pemenuh Kebutuhan Protein Hewani
Potein hewani merupakan protein yang sangat penting bagi tubuh kita yang tidak  dapat digantikan (esensial) oleh karena itu, dengan adnya pemeliharaan ayam broiler ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan protein hewani bagi kita semua.









BAB V
PEMBAHASAN

5.1  Periode Starter
5.1.1 Kedatangan DOC
Ø  Pemberian Vitamin
DOC diberikan vitachick dengan dosis 5g / 7 liter air
jadi vitachick yang diberikan: 7liter air = 5g
Cara pencampuran:
§  Timbang vitamin
§  Larutkan dalam air
§  Masukan kedalam tempat minum dan berikan pada ayam
Ø  Penghitungan dan Penimbangan
§  DOC dihitung satu persatu.
§  Penimbangan dilakukan dengan cara mengambil dengan cara 10% X 100 = 10 ekor.
§  Rata-rata berat DOC adalah 40g.
5.1.2 Vaksinasi
Program vaksinasi yang telah dilaksanakan adalah:
Ø  ND pada umur 4 hari, dengan metode tetes mata, dosis yang diberikan adalah satu tetes/ekor.
Cara Pencampuran Vaksin:
§  Masukan pelarut kedalam botol vaksin
§  Kocok membentuk angka 8
§  Masukan kedalam botol pelarut
§  Bilas dan pastikan vaksin tidak tersisa
§  Vaksin siap diberikan

Ø  Gumboro pada umur diberikan lewat air minum, dengan dosis 1 botol untuk 500 ekor ayam.
§  Cara Pencampuran Vaksin:
§  Masukan air kedalam botol vaksin
§  Kocok membentuk angka 8
§  Masukan kewadah yang sudah di sediakan
§  Masukan ke galon air minum dan berikan pada ayam
§  Pastikan vaksin tidak tersisa.
5.1.3 Pemberian Pakan Dan Minum
Pemberian pakan secara adlibitum yaitu sedikit demi sedikit, tempat pakan yang di butuhkan adalah: DOC 1 tempat pakan untuk 75 ekor. kemudian di sesuaikan dengan perkembangan umur.
Pemberian minum di berikan sesuai dengan frekuensi umur ayam, tempat minum yang dibutuhkan 1 tempat minum untuk 75 ekor.
5.1.4 Managemen Litter
Ketinggian litter adalah 5 cm, dan pastikan sekam yang digunakan kering, dan bila ada yang basah harus segera diganti untuk menjaga kesehatan temak ayam.










5.2  Periode Fhiniser
5.2.1 Recording
Tabel Recording
No
Minggu
Jumlah Pakan
Berat Badan
FCR
1
I
98 gr
1,75 gr
0,68
2
II
28 kg
525r
0,7
3
III
33,5 kg
1,03 kg
0,51
4
IV




5.2.2  Pemanenan
Pemanenan ayam dilakukan pada umur 30 hari dengan bobot rata-rata 1,6 kg
Cara pemanenan :
Ø  Ikat ayam sebanyak 5 ekor
Ø  Timbang sebanyak 15 ekor
Ø  Masukan ke keranjang yang sudah disiapkan
Ø  Siram ayam supaya tidak dehidrasi









5.2.3  Sistem Organ Pencernaan
Pembedahan ayam dilakukan guna mengetahui sistem organ pencernaan.
Berikut ini program pencernaan:


Description: C:\Documents and Settings\alifcopier\Desktop\ambil.jpg
 
















Organ Accesoris Pencernaan :
v Hati
v Limfa
v Pancreas
v Empedu


BAB VI
PENUTUP

6.1   Kesimpulan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaaan ayam pedaging:
*      Persiapan kandang
*      Biosurity pada kandang
*      Pemberian pakan dan minum
*      Arah letak kandang
*      Jumlah ayam perkandang
*      Program vaksinasi

6.2   Saran
Penulis menyarankan agar bagi masyarakat yang memiliki lahan kosong sebaiknya digunakan untuk usaha pemeliharaan ayam pedaging, mengingat besarnya keuntungan yang dapat diperoleh.setap pereodenya karna lonjakan kebutuhan protein hewani yang setaiap tahunya menimgkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar